Toksikologi

Written By Lumajangtopic on Thursday, September 17, 2015 | 9:11 PM

Pengertian dan Sejarah Toksikologi

Manusia berada dalam hubungan yang terus menerus dengan agent-agent toksis. Agent-agent toksis ini bisa dijumpai dalam makanan yang dimakan, air diminum ataupun udara yang dihirup. Tergantung pada sifat-sifat fisika dan kimia dari agent-agent toksis ini, mereka bisa diserap oleh saluran larnbung usus, paruparu dan atau kulit. Untungnya badan mempunyai kemampuan untuk metabolisir dan mengeluarkan senyawa-senyawa ini kedalam urine, empedu dan udara. Namun demikian, apabila kecepatan penyerapan melabihi kecepatan ekskresinya senyawa toksis itu akan menumpuk kesatu konsentrasi kritis didalam badan yang mengakibatkan akan terlihat effek toksis dari agent tersebut.

Dari kenyataan diatas, muncul satu cabang ilmu yang dikenal sebagai TOKSIKOLOGI. Pada saat ini Toksikologi telah berkembang baik untuk kepentingan laboratorium maupun klinik, namun apabila ditanyakan apa itu toksikologi, orang masih sulit untuk menjawab dengan tepat. Masing-masing orang mendefinisikan Toksikologi berdasarkan ilmu yang dimilikinya selama ini. Sebagai contoh : seorang ahli Farmakologi memandang Toksikologi sebagai salah satu bidang studi mengenai obat-obatan; seorang ahli kimia memandang Toksikologi ini dari sudut pandang secara kimia maupun secara analisa kimianya dan kalau perhatian ditujukan terhadap system ataupun organ yang terlibat akan muncul definisi berbeda.Tulisan ini dimaksudkan untuk membicarakan mengenai : apa itu Toksikologi, sejarahnya serta unsur-unsurnya.

Pengertian Toksikologi.

Pertanyaan ini sederhana, tetapi amat sulit untuk menjawabnya. Berbagai definisi mengenai toksikologi telah dimajukan oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu seperti :
  • bidang kimia membuat definisi Toksikologi sebagai berikut : Toksikologi adalah ilmu yang bersangkut pant dengan Effek-effek dan Mekanisme Kerja yang merugikan dari agent-agent Kimia pada binatang dan manusla.
  • bidang farmakologi mendefinisikannya sebagai berikut : Toksikologi merupakan cabang farmakologi yang berhubungan dengan Effek samping zat kimia didalam system biologik.
Toksikologi merupakan bidang studi yang jauh lebih luas dibandingkan definisi-definisi sempit yang dimajukan diatas. Dia melebihi dari sekedar ilmu mengenai racun-racun. Selanjutnya, disiplin ilmu Toksikologi ini tengah berkembang dan meluas jangkauannya oleh karena itu satu definisi yang tepat haruslah memasukkan mengenai keluasannya ini dan kemungkinan perkembangannya dimasa yang akan datang.

Guna memahami mengenai apa itu toksikologi bisa dilakukan dengan mempertimbangkan siapa-siapa pelakunya, apa yang mereka kerjakan dan bagaimana mereka mengerjakan ini banyak memberi penjelasan. Disana ada sejumlah besar ilmuwan-ilmuwan yang menyatakan diri mereka sebagai ahli-ahli toksikologi, namun ada juga orang-orang yang tidak menyatakan menyatakan demikian tetapi sebenamya mereka terlibat dalam kegiatan-kegiatan dan mempunyai pandangan-pandangan yang sejajar dengan yang dimiliki oleh ahli-ahli toksikologi. Secara singkat, disana ada satu bidang studi yang disebut sebagai Toksikologi yang menumbuhkan sejumlah ahli-ahli yang menyatakan diri mereka sebagai ahli-ahli toksikologi, satu kepustakaan mengenai toksokologi, satu kepustakaan mengenai toksikologi dan satu galur persetujuan dasar mengenai apa - apa yang dikerjakan oleh ahli toksikologi.

Kegiatan dan sumbangan-sumbangan para ahli toksikologi bermacam-macam :
  • Dalam bidang biomedis : ahli-ahli toksikologi berurusan dengan keracunan obat- obatan dan bahan kimia dan menunjukkan mengenai keamanan dan bahaya-bahayanya sebelum obat-obatan/bahan kimia itu masuk pasar.
  • Kerja besar yang lain dari toksikologi adalah pengenalan, penentuan, dan pengukuran jumlah bahaya-bahaya pada pemaparan kebahan-bahan toksis ditempat kerja atau dilingkungan masyarakat. Ini sangat erat hubungannya sebagai rasa tanggung jawab pribadi atau pemerintah untuk menjamin keselamatan pekerja-pekerja dan masyarakat umum dalam kontak mereka dengan produk-produk industri atanpun produk dagang, dalam menjamin kemurnian air dan udara, demikian juga keselamatan makanan, obat-obatan dan kosmetika.
  • Perkembangan racun-mcun dengan kerja racun yang bersifat pemilih pada tumbuh-tumbuhan liar, serangga. dan lain-lain organisme yang tidak diinginkan, demikian juga penilaian tentang bahaya-bahaya mereka adalah merupakan wewenang toksikologi.
Para ahli toksikologi, apakah mereka bekerja secara akademis, dagang, industri, atau di pemerintahan, kesemuanya dituntut untuk membuat ramalanramalan. Untuk membuat ramalan-ramalan yang masuk akal mengenai bahaya dan effek yang merugikan terhadap hunian manusia dan lingkungannya para ahli toksikologi dimuati dengan data yang cukup atas daya racun bahan-bahan dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai mekanisme yang digunakan untuk menimbulkan effek yang tidak diinginkan. Penilaian yang masuk akal mengenai bahaya-bahaya dan terjadinya effek-effek dimasyarakat merupakan fungsi-fungsi dari toksikologi sehingga definisi pengganti bisa menjadi "ilmu yang menentukan batas-batas keselamatan agent-agent kimia"

Dengan pengamatan yang lebih mendalam mengenai perkembangan dan jangkauan toksikologi dan mengenai peran-perannya pandangan-pandangan dan kegiatan-kegiatan dari para ahli toksikologi, kita dapat meneliti mengenai perkembangan sejarah dari toksikologi.

Sejarah Toksikologi

Zaman Purbakala :
Toksikologi, dalam bentuknya yang khusus dan sederhana, telah menjadi satu bagian yang bersangkutan paut dengan sejarah manusia. Manusia-manusia purbakala dahulu sadar benar mengenai bahaya keracunan dari bisa-bisa binatang dan tumbuh-tumbuhan beracun. Pengetahuan-pengetahuannya digunakan untuk berburu, untuk lebih effektif berperang dan mungkin untuk menyingkirkan kelompok-kelompok kecil yang tidak diinginkan dari masyrakat yang masih sederhana.
  • Papyrus Eber barangkali merupakan medical record yang pertama (1500 S.M) yang berisi informasi yang meluas sampai berabad-abad kebelakang. Lebih dari 800 resep yang diberikan, beberapa diantaranya mengenai racun yang dikenal. Untuk contoh, orang menjumpai mengenai beracun yang belakangan dikenal sebagai racun dari Greek, Aconite, suatu racun anak panah dari Cina purbakala, Opium. dipakai sebagai racun dan anti dotum dan logam-logam seperti timah. tembaga antimony. Disana juga ada satu petunjuk mengenai tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat-zat yang dikenal serumpun dengan digitalis dan alkaloid Belladonna.
  • Hippocrates, ketika memperkenalkan pengobatan yang layak sekitar 400 SM menambahkan sejumlah racun-racun. Selanjutnya dia menuliskan pelajaranpelajaran yang bisa dipertimbangkan sebagai dasar-dasar sederhana dari Toksikologi, dalam bentuk usaha-usaha untuk mengawasi absorpsi bahanbahan beracun dalam pengobatan dan dosis berlebihan.
  • Dalam Dongeng dan Kepustakaan Greek Kuno, orang mendapati beberapa rujukan-rujukan mengenai racun dan pemakaianny, dan selama periode ini mulai timbul perlakuan professional pertama. Untuk contoh : Theophratus (370-286 S.M), seorang murid Aristoteles memasukkan sejumlah besar rujukan-rujukan mengenai tumbuh-tumbuhan beracun dalam De Historia Plantarum.
  • Dioscorides, seorang ahli fisika Greek di kekaisaran Nero membuat usaha pertama menggolongkan racun-racun yang disertai oleh uraian-uraian dan gambaran-gambarannya. Pemisahan kedalam raun-racun tumbuh-tumbuhan, binatang dan mineral yang dia gunakan, tidak Baja menjadi standard selama 16 abad, tetapi sampai sekarang masih merupakan penggolongan yang cocok. Dioscorides juga menggunakan penceburan-penceburan dalam pengobatan, mengenali penggunaan emetika dalam keracunan dan menggunakan bahan pembakar atau mangkok gelas dalam hal digigit ular.
Keracunan dengan toxin tumbuh-tumbuhan dan hewan adalah hal yang sangat biasa. Barangkali penerima racun yang cukup baik diketahui adalah digunakan sebagai satu cara eksekusi Socrates (470-399) meskipun dia termasuk kalangan terhormat. Bunuh diri yang tepat atas dasar sukarela juga menggunakan pengetahuan toksikologi. Demosthenes (385-322 SM.) yang menyembunyikan racun dalam penanya, merupakan satu dari beberapa contoh-contoh. Cleopatra (69 -30 SM), dia mengizinkan penggunaan pengetahuan toksikologi sederhana dan alamiah sebagai cara yang lebih beradab untuk pengganti ular beracun.

Orang-orang Romawi juga banyak menggunakan racun-racun, sering terkait dengan masalah politik. Banyak dongeng-dongeng yang muncul mengenai kepintaran-kepintaran ahli-ahli racun bahaya-bahaya pekerjaan yang terkait dengan politik. Dongeng seperti itu menceritakan mengenai King Mithridates VI dari Pontus dengan sejumlah percobaan-percobaannya atas narapidananarapidana akhirnya menemukan satu anti datum untuk setiap bisa reptil dan setiap-setiap zat-zat beracun (Guthrie, 1964). Dia sendiri sebenarnya begitu takut terhadap racun-racun sehingga dia secara teratur memakan suatu campuran 36 ramu-ramuan sebagai perlindungan terhadap usaha pembunuhan (Laporan Galen 54). Pada saat dia akan ditangkap oleh musuhmusuhnya, dia segera berusaha bunuh diri dengan racun tetapi gagal, sebab keberhaislan ramu-ramuan yang dimakan sebelumnya, dan akhirnya dia dipaksa bunuh diri dengan menggunakan pedang yang dipegang oleh seorang pelayan. Dari cerita ini muncul istilah Mithridatik yang merujuk ke suatu anti datum atau campuran pelindung. Lain-lain istilah dari greek, Theriac juga telah menjadi sinonim untuk anti dotum Ileskipun kata-kata ini berasal dari satu risalat puisi oleh Nicander dari Colophn 204 -135 3M) dengan judul Theriaca yang berkaitan dengan binatang-binatang beracun. Sajak yang lain " Alexi Phannaca" adalah mengenai anti dotum.

Pencarian mengenai takaran-takaran antidotum atau bahan-bahan kimianya tetap merupakan satu keasyikan selama berabad-abad. Sebagai tambahan keistilahistilah yang diberikan di atas, istilah lain juga diterapkan seperti Alexteria Dan Bezo Ardika, yang belakangan merujuk ke batu-batu yang didapati dalam kandung empedu kambing. Praktek kedokteran sebagian besar berdasarkan atas satu anti diting dari penyakit dan uraian-uraian dari agent-agent pengobatan juga digolongkan demikian. Untuk contoh, satu pelopor permulaan yang termasyur mengenai Farmakologi modern adalah Anti Dotarum of Nicholaus. Tidak sampai abad 17 satu komisi yang diangkat oleh Pope ke matthiolus membuka cakrawala ke pencarian anti dota specifica. Di Roma, keracunan terlihat mengambil tanda khas epidemi, yang menyusahkan masyrakat pada abad ke 4 SM seperti yang diterangkan oleh Livy.

Skala besar keracunan ini berlanjut terus sampai 82 SM ketika Sulla mengeluarkan Lex Cornelia. Ini tampil sebagai hokum pertama mengenai racun dan belakangan menjadi undangan-undang yang ditujukan kepada penyalur obat-obat yang kurang hati-hati. Sejarah dari racun-racun dan penggunaannya adalah dasar dari diagnosis pada jaman dulu yang menghibur orang seperti yang diterangkan oleh Meek dalam karangannya berjudul The Gentle Art of Poisoning dan dalam satu buku oleh Thomson berjudul Poison and Poisoners (1931). Meskipun kebanyakan racun-racun yang dipakai waktu itu berasal dari sayur-sayuraran, sulfida dari ARSEN dan asam ARSENIK diketahui sudah digunakan. Telah dipastikan bahwa Arsen adalah racun yang digunakan oleh Claudius untuk membunuh Agrippina guna menjadikan Nero sebagai penguasa Roma. Kepastian ini didukung oleh pemakaian yang belakangan dari bahan yang sama oleh Nero untuk meracuni Britannicus, anak Claudius. Perbuatan pengecut itu dilaksanakan atas arahan Locusta, ahli racun yang terkait keluarga. Campuran antara kenyataan dan dongeng sekitar pembunuhan itu menggambarkan kejadian-kejadiannya dari waktu ke waktu. Mula-mula usaha untuk meracuni Britanicus gagal, tetapi penderitaan yang dilaporkan membuktikan semua sistim-sistim dari keracunan Arsen. Kegagalan ini menimbulkan kecurigaan ahli pencicip yang disewa. Kemudian usaha itu melibatkan lebih banyak kalangan dan berhasil. Caranya. Arsen itu ditempatkan dalam air dingin dan Britannicus dilayani secara berlebihan dengan sop panas. Ahli pengecap mendemontrasikan keamanan sop, tetapi dia tidak mengulangi pengujian sesudah sop itu ditambah air dingin untuk mendinginkannya.

Disini dongeng dan takhyul membumbui cerita itu. Nero menyatakan bahwa Britannicus telah mati karena Epilepsi dan memerintahkan mempercepat penguburan untuk mencegah yang lain-lainya melihat penghitaman tubuhnya yang diyakini akibat keracunan. Seperti kelanjutan dongeng, jenazah dicat dengan kosmetik untuk menyembunyikan perbuatan pengecut itu, tetapi satu angin topan mengamuk sehingga kosmetik-kosmetika itu tercuci, dan terbongkarlah penghianatan Nero.

Abad Pertengahan :

Sebelum masa Renaissance dan meluas sampai periode itu, orang-orang ltalia dengan faham pragmatismenya (memandang sesuatu berdasarkan gunanya) telah membawa seni meracun ke puncaknya. Pada masa ini tukang racun telah menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, sedikitnya sebagai alat politik. Catatan-catatan dari dewan seperti Florence, dan terutama dewan 10 dari Venice, yang bernama buruk. berisi banyak kesaksian mengenai pemakaian racun secara politik. Korban-korban disebut namanya, harga-harga dibuat, kontrak dicatat, dan apabila pembunuhan telah selesai, pembayaran dilaksakanakan. Catatan "Factum" sering terlihat sesudah masuk kedalam arsip-arsip, menunjukkan keberhasilan penyelesaian dari jual beli tersebut.

Dengan cara-cara yang kurang terorganisir tetapi lebih bermacam-macam, warga Italia juga mempraktekkan seni peracunan ini. Figur yang terkenal pada saat itu adalah seorang wanita bernama Toffana yang menjajakan kosmetik yang dipersiapkan secara khusus mengandung Arsen (Aqua Toffana). Mengiringi produk itu ada instruksi yang tepat mengenai penggunaannya. Toffana berhasil berkat bantuan seorang pemalsu yang genius dalam berorganisasi, Hyronima Spara, yang menyediakan satu perangsang baru melalui pengarahan kegiatannya ke sasaransasaran perkawinan tertentu dan sasaran moneter. Satu club local dibentuk yang terdiri dari wanita-wanita rumah tangga, kaya dan muda, yang segera menjadi satu klub anak muda yang memenuhi syarat, janda-janda kaya, berbentuk kenangkenangan mengenai kelompok-kelompok keibuan beberapa abad sebelumnya.

Diantara kelaurga-keluarga yang menonjol dalam penggunaan racun, yang terkenal adalah Borgias. Meskipun tidak keraguan bahwa mereka adalah diantara pengusaha terkemuka dibidang ini, mereka mungkin memperoleh kredit melebihi hak mereka. Beberapa kematian yang dikaitkan dengan keracunan, sekarang dikenali akibat penyakit-penyakit infeksi seperti malaria, yang cukup buruk sehingga membuat Roma tak dapat didiami selama musim panas. Bagaimanapun, jelas bahwa Alexander Vi, anak Cesare dan Lucretia sangat aktif. Disamping sebab-sebab pribadi, penerapan trampil dari racun-racun ke kalangan tinggi gereja, membesarkan perolehan-perolehan Papacy yang merupakan pewaris utama.

Satu kumpulan keluarga dari pihak ibu yang jadi suri tauladan pada saat itu adalah Catherine De Medici. Catherine, meskipun tidak begitu didongengkan secara keseluruhan sebagaimana keluarga-keluarga Borgia dan nenek-nenek moyangnya, selaras dengan waktuya, merupakan seorang pelaku dari seni penerapan toksikologi. Dia juga menciptakan suatu ekspor yang besar dari Italia ke Prancis. Seperti terlihat semua menjadi biasa dalam peride ini, sasaran wanita-wanita adalah suamisuaminya. Bagaimanapun, tidak seperti yang lain-lainya pada periode sebelumnya, kumpulan yang ditampilkan oleh Catherine bergantung pada bukti langsung untuk sampai pada senyawa-senyawa yang sangat berguna ketujuan mereka. Dengan menyamar memberikan makanan untuk orang sakit dan orang miskin, Catherine mencoba campuran toksis, mencatat dengan hati-hati tanggapan terhadap racun (timbulnya aksi) kegunaan persenyawaan (kekuatan), tingkat tanggapan bagian tubuh (specifitas, tempat kerja) dan keluhan-keluhan dan sasaran sytom and Sign). Jelas Catherine pantas diberi penghargaan sebagai ahli toksikologi yang pertama yang tidak terlatih secara eksperiment.

Puncak dari praktek di Perancis ditampilkan oleh komersialisasi dari pelayanan oleh Catherine Deshayes yang memperoleh julukan La Voisine. Perusahaannya dibubarkan akibat penghukuman matinya. Percobaannya adalah satu dari yang sangat terkenal dari yang dipegang oleh Chamber Ardente, suatu komisi hukum yang khusus yang ditetapkan oleh Louis untuk mencoba kasus-kasus demikian tanpa memperdulikan umur, sex atau asal bangsanya. La Voisine dihukum dari beberapa peracunan-peracunan, meliputi lebih 2000 bayi-bayi diantara sasarannya. Selama abad pertengahan sampai Tenaissance, peracunan terlihat telah diterima sebagai satu bahaya dari kehidupan normal. Dia memiliki beberapa unsur olah raga,dengan satu sandi, aturan tak tertulis rnengenai penghargaan dan satu sikap yang menyerahkan kepada nasib dari sebagian sasaran yang dipilih. Alat-alat dan cara-cara peracunan berkembang biak pada satu kecepatan yang rnembahayakan. Chamber Ardente yang didirikan di Perancis adalah alat pencegah agar membuat praktek tersebut lebih berbahaya bagi peracun-peracun, namun dia tertinggal akibat kemunculan cara-cara yang lebih canggih.

Orang lain yang sumbangannya ketoksikologi telah aman melalui tahun-tahun itu adalah Moses bin Maimon atau Maimonides (1135-1204). Sebagai tambahan menjadi ahli fisika yang mampu dan cukup dihormati, maimonides adalah juga seorang penulis yang produktif. Bukunya yang berjudul racun-racun dan antidotumdotumnya berisi satu petunjuk pertolongan ke pengobatan keracunan-keracunan kecelakaan dan disengaja dan gigitan-gigitan serangga, ular dan anjing gila. Maimonides menyarankan pengisapan diterapkan ke sengatan serangga atau gigitan binatang sebagai satu cara pengeluaran racun, dan menyarankan penerapan satu pengikatan yang ketat diatas satu luka pada satu anggota gerak. Dia juga mencatat bahwa penyerapan toksin-toksin dari lambung dapat ditunda oleh pemberian bahanbahan berminyak seperti susu, keju atau krem. Sebagai pengamat-pengamat yang kritis dan hati-hati, Maimonides menolak sejumlah obat-obat yang terkenal pada waktu itu sesudah mendapati bahwa mereka tidak effektif dan menyebutkan terhadap kemanjuran yang lain.

Abad Terang :

Pada akhir abad pertengahan, orang yang terkenal dalam ilmu dan kedokteran adalah P.A.T.B von Hohenheim-Paracelcus (1493-1541). Diantara masa Aristoteles dan Paracelcus hanya sedikit perubahan dalam ilmu-ilmu biomedis. Dalam abad ke 16 terjadi pemberontakan terhadap kekuasaan gereja diikuti oleh serangan atas kekuasaan yang sejajar dengan Tuhan, yang dilakukan oleh pengikut-pengikut Hipocrates dan Galen. Paracelcus secara pribadi dan professional mewujudkan mutumutu yang banyak mendorong perubahan-perubahan dalam periode ini. Dia dan zamannya sangat penting karena berdiri diantara filosofi dan sihir kuno klassik dan falsafat dan ilmu yang diinginkan untuk kita oleh orang-orang dari abad ke 17 dan 18. Orang dapat dengan jelas memastikan cara pendekatan Paracelcus, titik pandangnya, dan luasnya minat kedisiplin ilmu yang sekarang dikenal sebagai Toksikologi.

Paracelcus kemudian merumuskan pandangan-pandangan yang revolusioner yang tetap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari struktur toksikologi yang ada. Dia mengangkat fokus mengenai " toksikon" yang merupakan zat kimia yang sungguh-sungguh ada. Satu pandangan yang diberikan oleh Paracelcus yang menjadi sumbangan yang djunjung tinggi adalah :
  • percobaan merupakan hal yang penting dalam pemeriksaan respon-respon terhadap zat kimia.
  • orang harus membedakan mengenai sifat-sifat pengobatan dan sifat-sifat racun dari suatu zat kimia.
  • sifat-sifat ini kadang-kadang, tetapi tidak selalu, sukar dibedakan kecuali oleh Dosis.
  • orang harus menegaskan tentang tingkat kespesifikan dari zat-zat kimia dan effek pengobatan dan effek toksisnya.
Pandangan yang belakangan merupakan pengenalan dari "peluru sihir' dari Paul Ehrlich dan indeks therapy. Selanjutnya, memberikan pengertian yang jelas mengenai hubungan dosis-respon yang merupakan pertahanan toksikologi (Pacher 1961). Sumbangan penting lainnya adalah bukunya yang berjudul Bergsucht yang berisikan penjelasan mengenai penyakit-penyakit akibat kerja dari penambangpenambang. Buku ini berisikan mengenai pengamatan klinik dari keracunan Arsen krosnis dan merkuri dan rincian serangan-serangan asthma clan simstom gastro intestinal dari penyakit-penyakit penambang.

Toksikologi Modern :

Sering disebut sebagai penemu toksikologi adalah Mattieu Yoseph Bonaventura Orlila (1787-1853), seorang dokter Spanyol, yang bertugas sebagai dokter pribadi Louis XVIII dari Prancis dan salah seorang pimpinan Universitas Paris. Orfilla adalah orang pertama yang berusaha menghubungkan secara sistematis diantara informasi kimia dan biologis dari racun. Banyak sumbangansumbanganmya berdasarkan pengamatan pribadi mengenai pengaruh racun-racun dalam beberapa ribu anjing-anjing. Dia juga menetapkan toksikologi sebagai suatu disiplin ilmu dan menetapkan toksikologi sebagai satu pelajaran mengenai racunracun. Orfilla juga mengajukan hubungan kimia dengan ilmu hukum. Dia menunjukkan perlunya analisa kimia dalam pembuktian hokum dari keracunan yang mematikan dan dia menemukan cara-cara untuk menemukan racun-racun, yang beberapa diantaranya masih dipergunakan sampai sekarang. Satu hasil besar dari aktifitasnya adalah timbulnya bahan otopsi untuk tujuan penemuan dari keracunan kecelakaan dan keracunan-keracunan yang disengaja. Pengenalan mengenai pendekatan ini hidup terus dalam toksikologi modern sebagai satu bidang khusus yakni Forensic Toxicologi. Masa dari toksikologi modern ditandai oleh Orfilla dengan dimulainya sejumlah perkembangan-perkembangan analisa yang membuat peracunan dapat ditemukan. Hubungan yang erat diantara racun-racun dan yang gaib yang berkembang sebelumnya mulai ditinggalkan dengan kedatangan test-test untuk menentukan apakah telah terjadi satu pembunuhan. Untuk contoh. test untuk Arsen oleh Marsh, 1836, telah menyingkirkan satu hal yang tidak diketahui dan tidak ditemukan mengenai zat-zat yang banyak digunakan untuk pembunuhan.

Minat ke zat-zat racun merupakan hal yang biasa diantara beberapa ahli-ahli fisiologi yang terkemuka dari abad-abad 18 dan 19. Farancois Magendi (1783 -1855) menghabiskan sebagian waktunya dalam memahami mengenai mekanisme kerja dari emetin dan strikhnin. Dia juga tertarik dengan racun-racun anak panah yang digunakan suku-suku primitif dan memulai pemahaman kerja mereka (lihat Olmsted. 1944) Magendi mengalihkan minatnya ini kepada muridnya yang juga terkenal yang bernama Calude Bernard (1813-1878). Dia melanjutkan pemahaman mengenai racun-racun anak panah dan melaporkan satu percobaan klasik yang menentukan tempat kerja Curare yang menyongkong laporan sebelumnya dari Kolliker pada Wurtzburg (Bernard 1850). Bernard meyakini dan meyebarkan pandangan bahwa "analisa fisiologis dari sistim organic dapat dikerjakan dengan bantuan agent-agent toksis". Bernard tekun menerapkan azas ini, menggunakan agent-agent lain disamping currage, termasuk strychnine dengan Haemoglobin. (Bernard, dialih bahasa oleh Greene, 1949). Louis Lewin (1854-1929) merupakan seorang yang luar biasa dalam Toksikologi. Dia banyak menerbitkan tulisan-tulisan mengenai toksikologi metil alcohol) etil alcohol, dan alkohol-alkohol yang lebih tinggi, kloroform, penggunaan opiat kronis dan bahan-bahan hallucinogen yang dikandung dalam tumbuh-tumbuhan. Diantara penerbitan-penerbitannya antara lain adalah :
  • A Toxicologist's View of World Histry
  • A Text book of Toxicology
Yang mempelajari toxikologi orfilla dan menghasilkan satu karya besar atas racun- racun (184.5). Rudolf Kobert (18.54-1918), seorang murid Oswald Schmiedberg dan Lewin juga menghasilkan satu texbook dari toksikologi (1893). Dalam abad ke 20 : perkembangan toksikologi terjadi cepat. Pada satu pihak, disana ada beberapa mengenai agent-agent toksik dan agent terapi yang bertindak sebagai titik awal untuk pemahaman-pemahaman dasar dari mekanisme, misalnya perkembangan oleh Rudolf Peter dkk (1945) mengenai Dimercaprol (DAL) sebagai satu antidotum ke Arsen yang dikandung gas-gas perang dan pemahamanpemahaman mengenai mekanisme kerja BAL atas Arsen-arsen organic oleh Carl Voegtlin dkk (1923). Dipihak lain, disana ada perkembangan-perkembangan yang mengarah ke penemuan dan pemahaman zat-zat toksik untuk penggunaan oleh manusia, seperti penemuan dan pemahaman DDT oleh Paul Muller dan penemuan dan pemahaman dari senyawa-senyawa insektisida organo fosfat oleh Willy lange dan Germard Schrader. Toksikologi berkembang cepat mengikuti semakin halusnya tehnik-tehnik analisa ini.

Peran-peran Toksikologi :

Toksikologi modern menunjukkan perkembangan yang lebih luas dari perkembangan sederhana dizamannya orfilla. Ini terlihat dari minat dan aktifitas yang hebat dalam menguraikan Toksikologi. Racun-racun yang ekonomis dan strukturnya rumit yang ada sekarang merupakan hasil ketekunan ahli kimia, ahli pertanian, ahli botani dan ahli entomologi. Racun-racun ini juga menimbulkan tantangan-tantangan dalam bidang keseimbangan ekologi melalui pengamatan lingkungan, maupun perlindungan terhadap kesehatan manusia.


Pada pengolahan makanan-makanan sering ditambahkan bahan additif guna pengawetannya maupun kesegarannya dan kelezatannya. Dalam hal ini toksikologi berperan penting dalam menjamin keamanan dari bahan yang ditambahkan. Pada obat-obatan yang digunakan dimana rumusnya semakin rumit, kekuatan semakin besar, jenisnya semakin bermacam-macam, disini toksikologi berperan sekali mengenai masalah keanlanan penggunaan obat-obatan ini. Pada kasus-kasus pengobatan yang terkait dengan masalah huku maupun social, maka disini juga ahliahli toksikologi turut berperan.

Dalam industri-industri banyak pemaparan-pemaparan toksis yang dihadapi oleh para karyawan maupun masyarakat lingkungannya berasal dari proses industrinya maupun pencemaran terhadap lingkungannya. Untuk mencegah dan mengatasi bahaya-bahaya industri ini, toksikologi juga penting peranannya. Misalnya di Amerika, untuk menanggulangi bahaya industri ini ada undang-undangnya. yakni Tosca (Toxic Substance Control ACT) dan badan yang mengurusnya yakni EPA (Environmental Potential Agency). Para ahli Toksikologi di EPA inilah yang akan menentukan apakah suatu hasil produksi aman atau tidak bagi kesehatan manusia.
 
berita unik