Penyebab dan Epidemiologi Flu Babi
Flu babi adalah penyakit pernapasan yang menjangkiti babi. Disebabkan oleh influenza tipe A, wabah penyakit ini pada babi rutin terjadi dengan tingkat kasus tinggi namun jarang menjadi fatal. Penyakit ini cenderung mewabah di musim semi dan musim dingin tetapi siklusnya adalah sepanjang tahun. Ada banyak jenis flu babi dan seperti flu pada manusia penyakit ini secara konstan berubah.
Flu babi biasanya tidak menjalar pada manusia, meski kasus sporadis juga terjadi dan biasanya pada orang yang berhubungan dengan babi. Catatan mengenai kasus penularan dari manusia ke manusia juga sangat jarang.
Virus Flu Babi
Badan Kesehatan Dunia (WHO) membenarkan bahwa setidaknya sejumlah kasus adalah versi H1N1 influenza tipe A yang tidak pernah ada sebelumnya. H1N1 adalah virus yang menyebabkan flu musiman pada manusia secara rutin. Namun versi paling baru H1N1 ini berbeda: virus ini memuat materi genetik yang khas ditemukan dalam virus yang menulari manusia, unggas dan babi.
Virus flu memiliki kemampuan bertukar komponen genetik satu sama lain, dan besar kemungkinan versi baru H1N1 merupakan hasil perpaduan dari berbagai versi virus yang berbeda yang terjadi di satu binatang sumber.
Saat muncul jenis baru flu yang memiliki kemampuan menyebar dari manusia ke manusia pihak berwenang mengawai dengan seksama untuk melihat apakah memiliki potensi menyebabkan pandemi.
Berbicara di Jenewa, seorang ahli kesehatan dari WHO mengatakan virus flu babi ini bisa bermutasi menjadi jenis yang lebih berbahaya tetapi pihaknya masih memerlukan informasi lebih banyak sebelum WHO bisa meningkatkan tanda bahaya pandemi ini.
Hanya sedikit dari kasus-kasus yang terjadi di Meksiko yang sejauh ini berhasil dipastikan lewat uji laboratorium sebagai flu babi, sementara di Amerika, kasus yang berhasil dipastikan hanyalah kasus-kasus dengan gejala tidak terlalu berat.
Para ahli kesehatan ingin tahu kenapa sebagian orang menjadi sakit parah, sementara yang lainnya hanya seperti orang flu, demikian menurut wartawan BBC Imogen Foulkes dari markas besar WHO di Swiss.
WHO menambahkan, tidak ada bukti yang mengisyaratkan bahwa wabah ini adalah serangan bio-teroris. Organisasi kesehatan dunia ini menasehatkan seluruh negara untuk mewaspadai flu musiman yang tidak biasa atau gejala-gejala seperti radang paru-paru pada penduduknya, khususnya diantara anak muda yang sehat, satu ciri pada pandemi ini di masa lalu.
Para pejabat WHO mengatakan, kebanyakan diantara jumlah yang tewas sejauh ini di Meksiko adalah pemuda/i dewasa, bukan anak-anak atau kaum manula. Tidak begitu jelas seberapa efektif vaksin-vaksin flu yang tersedia saat ini bisa melindungi pasien dari flu jenis baru ini karena secara genetis flu baru ini berbeda dengan jenis flu lainnya.
Pandemi Flu Babi (?)
Di Meksiko telah dilaporkan 81 orang yang meninggal akibat penyakit ini. 1.324 orang yang menderita terjangkit penyakit flu Babi dan kemungkinan jutaan lainnya mempunyai resiko menderita penyebaran penyakit baru yang sangat menakutkan ini. Bahkan, penyakit ini telah dilaporkan terdapat 11 penderita di San Diogo, Texas, Kansas, dan New York Amerika.WHO memperingatkan kasus-kasus di Meksiko dan Amerika Serikat berpotensi menyebabkan pandemi global dan menegaskan situasi ini serius.
Akan tetapi, WHO mengatakan masih terlalu dini untuk menilai situasi ini secara akurat. Saat ini, WHO mengatakan dunia hampir mendekati situasi pandemi flu dibandingkan tahun-tahun sejak 1968 - tingkat ancamannya adalah tiga dari skala enam. Tidak ada yang tahu dampak pandemi penyakit ini sepenuhnya, namun para pakar memperingatkan korban tewas bisa mencapai jutaan orang di seluruh dunia.
Pandemi flu Spanyol, yang dimulai tahun 1819 dan juga disebabkan oleh virus H1N1, menewaskan jutaan orang. Fakta bahwa kasus-kasus di Amerika Serikat sejauh ini memperlihatkan gejala-gejala ringan merupakan berita baik. Sementara parahnya wabah di Meksiko kemungkinan disebabkan oleh faktor wilayah yang tidak biasa yang kecil kemungkinan terjadi wilayah lain di dunia. Akan tetapi, fakta bahwa sebagian besar korban berusia muda menunjukkan satu hal yang tidak baisa. Biasanya flu musiman cenderung melanda kaum berusia tua.
Pemerintah Amerika mengatakan dua obat yang biasa digunakan untuk mengobati flu, Tamiflu dan Relenza, tampaknya efektif dalam mengatasi kasus-kasus yang terjadi sejauh ini. Belum jelas keefektifan vaksin flu yang kini ada dalam melindungi manusia dari virus baru ini, karena secara genetik berbeda dengan jenis flu lain.
Berbeda dengan Flu Burung, bentuk baru flu babi ini adalah H1N1 jenis baru, sementara flu burung adalah H5N1. Para pakar khawatir H5N1 berpotensi menyebabkan pendemi karena kemampuannya bermutasi secara cepat. Akan tetapi hingga sekarang penyakit itu masih merupakan penyakit unggas.
Mereka yang terjangkit adalah mereka yang berhubungan dengan unggas dan kasus penularan dari manusia ke manusia sangat jarang - tidak ada tanda-tanda bahwa H5N1 sudah bisa menular dari manusia ke manusia dengan mudah.
Aspek Sanitasi Flu Babi
Obat flu babi sama dengan obat yang digunakan untuk flu biasa atau flu burung. CDC merekomendasikan obat antivirus oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir. Hanya saja, obat ini lebih efektif jika diberikan pada tahap dini perjalanan penyakit, saat kerusakan pada sel paru-paru belum terlalu parah.
Belum ada vaksin yang dapat melindungi manusia agar tidak terkena flu babi. Oleh karena itu, langkah pencegahan untuk membatasi penularan sangat penting. Berikut tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko penularan jika Anda sedang berada di daerah wabah flu babi :
- Menutup hidung dan mulut dengan tissue saat batuk atau bersin. Membuang tissue ke tempat sampah setelah digunakan.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin. Tissue yang mengandung alkohol
- Menghindari kontak erat dengan orang yang sakit flu. Jika sakit, hendaknya tetap berada di rumah, tidak pergi bekerja atau ke sekolah, agar tidak menginfeksi orang lain.
- Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut. Virus menular lewat bagian tubuh tersebut.
- Article Source :inspeksisanitas.blogspot.com dari berbagai sumber