Beberapa ekosistem penting yang terdapat di pesisir dan lautan, yang harus kita ketahui antara lain:
Pada Ekosistem lautan terbuka meluas dari dangkalan kontinen ke arah basin lautan hingga dangkalan kontinen yang berbatasan yang luasnya mencapai 17 % dari luas perairan laut. Pada lautan terbuka umumnya miskin nutrisi, dingin, gelap dan dalam. Dasarnya bergumuk, bersifat mobil karena terdapat extrusi gunung api dan pensesaran. Sedimen yang terdapat di dasar laut kebanyakan “calcareous ooze” yang terbentuk oleh sisa kulit binatang renik yang tersuspensi di air laut (cocolithopores dan foraminifera) mendominasi pada kedalaman 4.500 m.
Organisme yang hidup pada laut bebas pada umumnya selain plankton dipermukaan juga terdapat berbagai ikan yang bervariasi menurut kedalamannya dan banyak yang hidup tanpa sinar matahari. Pada tempat tertentu pada laut terbuka menjadi pusat berkumpulnya ikan karena pada tersebut terjadi proses “upwelling” (umblan). Proses “upwelling” adalah proses gerakan air dari tempat yang relatif dalam ke atas (daerah yang terkena sinar matahari). Geraknya paralel dengan kedalamannya dan tegak lurus terhadap permukaan air laut. Proses “upwelling” tersebut membawa makanan dari bawah (tempat lain) yang diperlukan untuk binatang laut (ikan). Proses “upwelling” terjadi sebagai berikut :
- Arus laut dalam yang membentur igir dasar laut, yang kemudian dipantulkan ke atas;
- Apabila pada bagian laut yang airnya bergerak saling menjauhi, kemudian kekosongan yang ditimbulkannya terisi oleh air dari bawah;
- Apabila air tertarik ke arah laut oleh angin, kemudian kekosongan terisi oleh “upwelling”.
- Laut bebas menjadi sarana lalu – lintas kapal – kapal besar sehingga sering timbul proses pencemaran. Pencemaran yang terjadi di laut bebas antara lain disebabkan oleh : polusi minyak, limbah radioaktif, dan polusi material. Polusi minyak terutama diakibatkan oleh tangki minyak yang pecah atau tenggelam, sebabnya antara lain kapal sudah tua, intrumen navigasi rusak dan awak kapal yang kurang hati – hati.
Terumbu Karang
Terumbu adalah suatu komunitas biologis yang tumbuh pada dasar batu gamping yang resisten terhadap gelombang, umumnya terumbu didominasi oleh karang dan ganggang. Pertumbuhan dari terumbu karang tergantung pada air yang dangkal, hangat, dan air asin, biasanya kedalaman kurang dari 50 meter dan temperatur lebih kurang 21oC. Kebanyakan terumbu karang berkembang di daerah tropis dan sub tropics (antara 34oN dan 30oS). Luasan terumbu karang saat ini diperkirakan = 2.000.000 km2.
Ada tiga tipe terumbu yaitu cincin (fringing), penghalang dan atoll. Terumbu cincin tumbuhan pada perairan dangkal di sepanjang pantai. Karang penghalang berkembang terpisah dengan kontinen oleh lagune. Atol adalah terumbu yang melingkar mengelilingi suatu lagune.
Terumbu karang itu kompleks tetapi merupakan organisme yang tersusun baik. Salah satu ciri perubahan dari terumbu karang dalah pertumbuhannya ke arah laut. Perubahan dari terumbu karang tergantung pada kedalaman, sinar dan suhu. Terumbu karang dapat dibedakan menjadi 4 mintakat, yaitu :
- Terumbu belakang (back reef), terletak dekat garis pantai, gelombang lemah, desanya tertutup oleh pasir, karbon atau dan material organic.
- Rataan terumbu, terletak lebih jauh arah ke laut, gelombang lebih kuat. Organisme yang hidup disini adalah karang, ubur – ubur, ikan, ganggang merah. Fotosintesis berjalan efisien. Ganggang jenis Lithotamnion dan everalinie banyak dijumpai.
- Mintakat penyangga dan terumbu depan, terletak dibagian terdapat ke arah laut, yang secara langsung terkena gelombang dan arus laut terus menerus.
- Kedalaman terumbu dapat mencapai 20 m di bawah permukaan. Terumbu tertutup oleh karang yang menyerupai pohon (Staghorncoral). Pada kedalaman lebih dari 20 m, sinar berkurang tetapi arus dan gelombang tambah kuat. Pada kedalaman ini tidak terdapat endapan hancur karang. Pada kedalaman 3070 m, yang gelombang dan sinar telah melemah terdapat endapan pasir gamping atau ukuran yang lebih halus.
- Diambil penduduk untuk bahan bangunan, atau lainnya sehingga gelombang tidak bertahan
- Sedimentasi yang kuat sehingga terumbu mati
- Pembuangan limbah
- Penangkapan ikan yang menggunakan dinamit
Hutan Mangrove
Hutan mangrove dapat diketemukan pada daerah yang berlumpur seperti pada rataan pusat, Lumpur pasut dan eustaria, pada mintakat litoral. Agihannya terutama di daerah tropis dan subtropis, hutan mangrove kaya tumbuhan yang hidup bermacam – macam, terdiri dari pohon dan semak yang dapat mencapai ketinggian 30 m. Species mangrove cukup banyak 20 – 40 pada suatu area dan pada umumnya dapat tumbuh pada air payau dan air tawar. Fungsi dari mangrove antara lain sebagai perangkap sedimen dan mengurangi abrasi.
Padang Rumput Laut (Sea Grass Beds)
Padang rumput laut cukup baik pada perairan dangkal atau eustaria apabila sinar matahari cukup banyak. Agihannya terutama pada laut dangkal. Pertumbuhannya cepat kurang lebih 1.300 – 3.000 gr berat kering/m2/tahun. Binatang yang hidup di padang rumput laut antara lain :
- Yang hidup pada daun
- Yang makan akar canopy daun
- Yang mobil di bawah canopy daun
- Infaunal species