Sifat, Jenis, Indikator pada Berbagai Tatanan PHBS
Indikator diperlukan untuk menilai apakah aktifitas pokok yang dijalankan telah sesuai dengan rencana dan menghasilkan dampak yang diharapkan. Dengan demikian indikator merupakan suatu alat ukur untuk menunjukkan suatu keadaan atau kecenderungan keadaan dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian.
Indikator harus memenuhi persyaratan antara lain :
- Sahih (solid). dapat mengukur sesuatu yang sebenarnya dapat diukur oleh indikator tersebut.
- Obyektif, harus memberikan hasil yang sama, walaupun dipakai oleh orang yang berbeda dan pada waktu yang berbeda.
- Sensitif, dapat mengukur perubahan sekecil apapun.
- Spesifik, dapat mengukur perubahan situasi dimaksud.
Sifat indikator
- Tunggal (indikator tunggal) yang isinya terdiri dari satu indikator. Misal : Angka Kematian Bayi (AKB).
- Jamak (indikator komposit). yang merupakan gabungan dari beberapa indikator. Misal : Indek Mutu Hidup (IMH) yang merupakan gabungan dari 3 indikator. yaitu melek huruf. Angka Kematian Bayi (AKB) dan angka harapan hidup anak usia 1 tahun.
Jenis-jenis indikator
Jenis indikator ada 3, yaitu indikator input, indikator proses dan indikator output/outcome. Indikator Input Yaitu indikator yang berkaitan dengan penunjang pelaksanaan program dan turut menentukan keberhasilan program. Seperti : tersedia air bersih, tersedia jamban yang bersih, tersedia tempat sampah,dan lain-lain.
Indikator Proses Yaitu indikator yang menggambarkan bagaimana proses kegiatan/program berjalan atau tidak. Seperti: terpelihara tempat penampungan air, tersedia alat pembersih jamban, digunakan dan dipeliharanya tempat sampah dan lain-lain. Sedangkan Indikator output/outcome Yaitu indikator yang menggambarkan bagaimana hasil output suatu program kegiatan telah berjalan atau tidak. Seperti : Digunakannya air bersih, digunakannya jamban, di halaman dan di dalam ruangan dalam keadaan bersih dll.
Ukuran-ukuran yang sering digunakan sebagai indikator adalah angka absolut, rasio, proporsi, angka/tingkat. Yang perlu diingat suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan, tetapi kadang-kadang hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy).
Mengacu pada pengertian perilaku sehat, indikator ditetapkan berdasarkan area / wilayah sebagai berikut :
1. Indikator Nasional, ditetapkan 3 indikator, yaitu:
- a. Persentase penduduk tidak merokok.
- b. Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan.
- c. Persentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah raga.
Alasan dipilihnya ke tiga indikator tersebut berdasarkan issue global dan regional (Mega Country Health Promotion Network. Healthy Asean Life Styles), seperti merokok telah menj adi issue global, karena selain mengakibatkan penyakit seperti jantung, kankerparu-paru juga disinyalir menjadi entry point untuk narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan umur, bila terjadi pada usia balita akan menj adikan generasi yang lemah/generasi yang hilang dikemudian hari. Demikian juga bila terjadi pada ibu hamil akan melahirkan bayi yang kurang sehat, bagi usia produktif akan mengakibatkan produktifitas menurun.Kurang aktifitas fisik dan olah raga mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan berbagal penyakit, seperti jantung, paru-paru, dan lain-lain.
2. Indikator Lokal Spesifik
Yaitu indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masingmasing daerah sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Ada 16 indikator yang dapat digunakan uttuk rnengukur perilaku sehat sebagai berikut :
- lbu hamil memeriksakan kehamilannya.
- Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.
- Pasangan usia subur (PUS ) memakai alat KB.
- Balita ditimbang.
- Penduduk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.
- Bayi di imunisasi lengkap.
- Penduduk minum air bersih yang masak.
- Penduduk mengaiuiakan jamban sehat.
- Penduduk mencuci tangan pakai sabun.
- Penduduk menggosok gigi sebelum tidur.
- Penduduk tidak menggunakan napza.
- Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas.
- Penduduk wamta memeriksakan kesehatan secara berkala den, SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
- Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala un mengukur hipertensi.
- Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear.
- Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah kesehatan yang ada didaerah.
3. Indikator PHBS di tiap tatanan
Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indik, lingkungan di lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan terr kerja, tatanan tempat umum, tatanan Sekolah, tatanan sarana kesehatan.
1. Indikator tatanan rumah tangga :
a. Perilaku :
1. Tidak merokok
2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
3. Imunisasi
4. Penimbangan balita
5. Gizi Keluarga/sarapan
6. Kepesertaan Askes/JPKM
7. Mencuci tangan pakai sabun
8. Menggosok gigi sebelum tidur
9. Olah Raga teratur
b. Lingkungan :
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3 . Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ventilasi
6. Kepadatan
7. Lantai
2. Indikator tatanan tempat kerja :
a. Perilaku
1. Menggunakan alat pelindung
2. Tidak merokok/ada kebijakan dilarang merokok
3 . Olah Raga teratur
4. Bebas Napza
5. Kebersihan
6. Ada Asuransi Kesehatan
b. Lingkungan
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ventilasi
6. Pencahavaan
7. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
8. Ada kantin
9. Terbebas dari bahan berbahaya
10. Ada klinik
3. Indikator tatanan tempat umum
a. Perilaku
1. Kebersihan jamban
2 . Kebersihan lingkungan
b. Lingkungan
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3 .Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
4. Indikator Tatanan Sekolah :
a. Perilaku
1. Kebersihan pribadi
2. Tidak merokok
3. Olah raga teratur
4. Tidak menggunakan NAPZA
b. Lingkungan
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ventilasi
6. Kepadatan
7. Ada warung sehat
8. Ada UKS
9. Ada taman sekolah
5. Indikator tatanan sarana kesehatan
a. Perilaku
I. Tidak merokok
2. Kebersihan lingkungan
3. Kebersihan kamar mandi
b. Lingkungan
1. Ada j amban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ada IPAL (RS)
6. Ventilasi
7. Tempat cuci tangan
8. Ada pencegahan serangga
Ada beberapa indikator perilaku sehat yang dapat diperoleh dengan cara yaitu :
1. Menggunakan sumber data yang sudah tersedia seperti :
- SUSENAS (Survai Sosial Ekonomi Nasional)
- SDKI (Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia)
- SAKERTI (Survai Kehidupan Rumah Tangga Indonesia)
- SURKESNAS (Survai Kesehatan Nasional)
- SEM (Studi Evaluasi Manfaat), dan lain-lain.
Sampel data tersebut di ambil sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota saja. Oleh karena itu, daerah dapat mengembangkan survai cepat PHBS dari tingkat kabupaten/kota sampai tingkat desa dengan metode sampel WHO yaitu 210 KK/kabupaten/kota, sehingga tingkat akurasi dan penajaman permasalahan dapat diperoleh.
2. Mengembangkan survai khusus, apabila ingin memperoleh data yang khusus seperti survai PBHS balk kuantitatif maupun kualitatif sesuai perilaku lainnya.
3. Menggunakan laporan yang sudah ada.