PHBS

Written By Lumajangtopic on Monday, January 7, 2013 | 8:04 PM


Tatanan dan Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program Perilaku hidup Bersih dan Sehat (PHBS) telah diluncurkan sejak tahun 1996 oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, yang sekarang bernama Pusat Promosi Kesehatan.

Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan program PHBS, mulai dari pelatihan petugas pengelola PHBS tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota sampai dengan Puskesmas, memproduksi dan menyebarkan buku Panduan Manajemen Penyuluh Kesehatan Masyarakat tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Puskesmas; memproduksi dan menyebarkan buku Pedoman Program PHBS di tatanan rumah tangga, tatanan tempat umum, tatanan sarana kesehatan, serta membuat buku saku PHBS untuk petugas puskesmas. Hasilnya sampai tahun 2001 tenaga kesehatan yang telah terlatih PHBS tingkat provinsi 100% (30 provinsi), 76% kabupaten/kota, 71.3% puskesmas. Pencapaian klasifikasi III dan IV (1998) 38.89% tatanan rumah tangga, 50% institusi pendidikan, 33.3% tatanan tempat kerja, 35.3% tatanan tempat umum.


Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program PHBS adalah kemitraan/ dukungan lintas program/lintas sektor rendah, kemampuan teknis petugas rendah, mutasi petugas terlatih, alokasi dana terbatas, perubahan struktur organisasi, Indikator PHBS skala Nasional, indikator PHBS tatanan, pemetaan tatanan sehat, pemetaan PHBS individu. Altematif pemecahan adalah melalui kegiatan advokasi kebijakan, koordinasi dan keterpaduan manajemen, peningkatan kemampuan teknis pelaksana PHBS, menetapkan indikator PHBS individu skala nasional dan pembobotan, menetapkan indikator PHBS tatanan, melakukan asistensi, pemetaan tatanan sehat serta PHBS individu.


Berdasarkan pengalaman dari lapangan, salah satu altematif pemecahan masalah yang perlu segera dilaksanakan adalah review buku Panduan Manajemen Penyuluhan Kesehatan Masyarakat tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas yang dikeluarkan tahun 1997, karena buku panduan tersebut sudah tidak cocok lagi digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pada era otonomi daerah. Untuk itu perlu perbaikan mulai dari pengkajian sampai dengan pemantauan dan penilaian.


Perilaku Sehat: Adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.


Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.


Tatanan: Adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain, berinteraksi dan lain-lain. Dalam hal ini ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga, Sekolah, Tempat Kerja, Sarana Kesehatan dan Tempat Tempat Umum.

Manajemen PHBS: Adalah pengelolaan PHBS yang dilaksanakan melalui 4 tahap kegiatan. yaitu 1). Pengkajian, 2). Perencanaan, 3). penggerakkan pelaksanaan, 4). pemantauan dan penilaian.
 
 
berita unik