Pencemaran Sampah dan Alternatif Pengelolaan Sampah
Penanganan sampah ialah mencegah timbulnya pencemaran. Misalnya dengan cara penimbunan (dumping) dengan maksud untuk menutupi rawa, jurang, lekukan tanah di tempat terbuka dan di laut. Cara ini mutah tetapi masih menimbulkan bau, kotor, penyakit, dan pencemaran. Cara kedua ialah pengisian tanah kesehatan (sanitary landfill) dengan mengisi tanah berlegok dan kemudian menutupnya dengan tanah ; pada cara ini diperlukan tanah yang luas.
Diharapkan sampah tidak akan mencemari lagi karena ditimbun dan ditutup. Cara ketiga ialah dengan pencacahan (grinding). Limbah organik dimasukkan ke dalam alat pengiling sehingga menjadi kecil - kecil, dialirkan ke selokan, hanyut ke tempat pengolahan lebih lanjut. Cara keempat ialah pengkomposan (composting), yakni pengolahan limbah untuk memperoleh kompos untuk menyuburkan tanah. Mikroorganisme membantu menguraikan limbah organik menjadi anorganik pada suhu dan kelembaban udara yang sesuai dengan kehidupan mikroorganisme itu (bakteri, jamur).
Cara kelima ialah pembakaran (incineration) dengan hasil gas dan resiu. Metode keenam ialah dengan pirolisis yakni mengolah limbah dengan proses dekomposisi senyawa kimia pada suhu tinggi dengn pembakaran tidak sempurna. Atau suatu proses peruraian kimia isomerisasi, deoksigenisasi, denitrogenisasi. Misalnya menjadi cairan, gas, dan padatan dari limbah asal selulosa. Persamaan reaksinya adalah :
3 C6H10O5 ========= 8H2O + 2 CO + CO2 + CH4 + H2 + C6H8O + 7 C
Pada cara tertentu maka gas CO dan H2O dengan tekanan tinggo dan menggunakan katalis dapat diubah menjadi CO2 dan H2
CO + H2O ======= CO2 + H2
Kedua gas ini dapat dijadikan bahan pada pembuatan gas metana (proses metanisasi) :
CO2 + 4H2 =======CH4 + H2O
Dari sampah dapat pula dibuat biogas, yakni peruraian anaerob sampah dengan bantuan bakteri pengurai. Mula - mula sampah dijadikan asam organik oleh bakteri pembentuk asam.
(C6H12O6) ======= n C6H12O6 ======> 2n CH3CH2OH + 2nCO2 + E
selulosa glukosa etanol karbondioksida tenaga
2n CH3CH2OH + nCO2 ========> 2n CH3COOH + 2nCH4
2n CH3COOH ===============> 2n CH4 + 2n CO
Biogas ini tidak murni dan terdiri dari metana (65%), karbondioksida (30%), hidrogen sulfida (1%), dan sejumlah gas lain.
Selain menghasilkan gas, sampah dapat dibuat bahan bangunan. Hal ini sudah dikerjakan di Jepang dan Jerman. Sampah dapat juga menyuburkan kolam ikan. Hal ini karena sampah mengandung nutrisi untuk plankton. Plankton ini kemudian jadi makanan ikan. Hal ini terbukti di Bandung, India dan Pakistan.
Penanganan sampah ialah mencegah timbulnya pencemaran. Misalnya dengan cara penimbunan (dumping) dengan maksud untuk menutupi rawa, jurang, lekukan tanah di tempat terbuka dan di laut. Cara ini mutah tetapi masih menimbulkan bau, kotor, penyakit, dan pencemaran. Cara kedua ialah pengisian tanah kesehatan (sanitary landfill) dengan mengisi tanah berlegok dan kemudian menutupnya dengan tanah ; pada cara ini diperlukan tanah yang luas.
Diharapkan sampah tidak akan mencemari lagi karena ditimbun dan ditutup. Cara ketiga ialah dengan pencacahan (grinding). Limbah organik dimasukkan ke dalam alat pengiling sehingga menjadi kecil - kecil, dialirkan ke selokan, hanyut ke tempat pengolahan lebih lanjut. Cara keempat ialah pengkomposan (composting), yakni pengolahan limbah untuk memperoleh kompos untuk menyuburkan tanah. Mikroorganisme membantu menguraikan limbah organik menjadi anorganik pada suhu dan kelembaban udara yang sesuai dengan kehidupan mikroorganisme itu (bakteri, jamur).
Cara kelima ialah pembakaran (incineration) dengan hasil gas dan resiu. Metode keenam ialah dengan pirolisis yakni mengolah limbah dengan proses dekomposisi senyawa kimia pada suhu tinggi dengn pembakaran tidak sempurna. Atau suatu proses peruraian kimia isomerisasi, deoksigenisasi, denitrogenisasi. Misalnya menjadi cairan, gas, dan padatan dari limbah asal selulosa. Persamaan reaksinya adalah :
3 C6H10O5 ========= 8H2O + 2 CO + CO2 + CH4 + H2 + C6H8O + 7 C
Pada cara tertentu maka gas CO dan H2O dengan tekanan tinggo dan menggunakan katalis dapat diubah menjadi CO2 dan H2
CO + H2O ======= CO2 + H2
Kedua gas ini dapat dijadikan bahan pada pembuatan gas metana (proses metanisasi) :
CO2 + 4H2 =======CH4 + H2O
Dari sampah dapat pula dibuat biogas, yakni peruraian anaerob sampah dengan bantuan bakteri pengurai. Mula - mula sampah dijadikan asam organik oleh bakteri pembentuk asam.
(C6H12O6) ======= n C6H12O6 ======> 2n CH3CH2OH + 2nCO2 + E
selulosa glukosa etanol karbondioksida tenaga
2n CH3CH2OH + nCO2 ========> 2n CH3COOH + 2nCH4
2n CH3COOH ===============> 2n CH4 + 2n CO
Biogas ini tidak murni dan terdiri dari metana (65%), karbondioksida (30%), hidrogen sulfida (1%), dan sejumlah gas lain.
Selain menghasilkan gas, sampah dapat dibuat bahan bangunan. Hal ini sudah dikerjakan di Jepang dan Jerman. Sampah dapat juga menyuburkan kolam ikan. Hal ini karena sampah mengandung nutrisi untuk plankton. Plankton ini kemudian jadi makanan ikan. Hal ini terbukti di Bandung, India dan Pakistan.