Tidak semua air buangan merugikan ada juga limbah yang bermanfaat. Sebagaimana dilakukan salah satu kampung di Kota Yogyakarta, mereka memanfaatkan air limbah yang kemungkinan hanyalah air yang tak lagi bisa dipergunakan lagi. Warga Terban Gondokusuman, mampu memanfaatkan air limbah untuk budidaya lele.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun menyatakan Gerakan 3P yakni penghematan air, pemberdayaan ulang air, serta pelestarian lingkungan tak hanya menyelamatkan lingkungan, tapi juga memanfaatkannya untuk keperluan yang bermanfaat.
"Kegiatan ini merupakan gerakan yang sifatnya menghemat air, di samping itu juga ada bagaimana caranya mengolah bekas air cucian dan limbah rumah tangga, yang dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman, bahkan untuk budidaya ikan lele," katanya dalam Lomba 3P di RT 49 RW 11 Terban Gondokusuman.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun menyatakan Gerakan 3P yakni penghematan air, pemberdayaan ulang air, serta pelestarian lingkungan tak hanya menyelamatkan lingkungan, tapi juga memanfaatkannya untuk keperluan yang bermanfaat.
"Kegiatan ini merupakan gerakan yang sifatnya menghemat air, di samping itu juga ada bagaimana caranya mengolah bekas air cucian dan limbah rumah tangga, yang dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman, bahkan untuk budidaya ikan lele," katanya dalam Lomba 3P di RT 49 RW 11 Terban Gondokusuman.
Sementara Ketua LPMK sekaligus Ketua RW 11 Kelurahan Terban Hadi Sutarmanto, mengajak warganya untuk sadar lingkungan dan menghemat air. Dirinya mengaku telah menggunakan pendekatan secara pribadi agar warga mengetahui dan menyadari betapa penting dan perlunya prilaku hidup bersih.
"Kegiatan penghematan tersebut nantinya akan sangat bermanfaat bagi anak cucu kita kita semua. Kami bergerak secara pelan, agar sasaran kewarga dapat dirasakan dan ada hasilnya, kegiatan tersebut kami ekspresikan dengan pembuatan lubang bio pori, serta pengolahan air limbah rumah tangga itu sendiri," terangnya.
Hadi mengakui bahwa hasil kerja kerasnya selama ini karena dapat dukungan dari warga masyarakatnya serta pemerintah. "Saya hanya momong kebetulan yang saya emong tidak rewel dan dapat mengerti apa keinginan Pamongnya, kami terus koordinasi dengan pihak pemerintah untuk memajukan warga, dimana segala kegiatan yang kami lakukan dipantau terus, sehingga ada rasa risih, rasa ini yang bisa dapat membawa perubahan," tandasnya.
Dalam lomba tersebut warga memeragakan bagaimana cara mengolah limbah rumah tangga utamanya dari air bilasan yang sudah tercampur dengan deterjen dan pewangi, setelah melalui pengolahan dengan cara disaring, air yang semula wangi, begitu keluar dari bak penyaringan, air dapat digunakan untuk menyiram tanaman, mencuci sepeda motor, bahkan untuk menambah kolam lele sekalipun.