Pengawasan TPA Sampah

Written By Lumajangtopic on Monday, October 5, 2015 | 5:14 PM

Komponen Pengawasan dan Pengendalian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah


Kegiatan Pengawasan Pembuangan Sampah

Tujuan Pengawasan dan Pengendalian pada TPA antara lain dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa setiap kegiatan yang ada di TPA dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dan dapat menjawab berbgai pertanyaan berikut:
  1. Apakah sampah yang dibuang merupakan sampah perkotaan, dan bukan jenis sampah yang lain?
  2. Apakah volume dan berat sampah yang masuk TPA diukur dan dicatat dengan baik?
  3. Apakah sel pembuangan dan titik bongkar sudah ditentukan?
  4. Apakah pengemudi sudah diarahkan ke lokasi yang benar?
  5. Apakah truk membongkar sampah pada titik yang benar?
  6. Apakah tanah penutup telah tersedia?
  7. Apakah perataan dan pemadatan dilakukan sesuai rencana?
  8. Apakah penutupan telah dilakukan dengan baik?
  9. Apakah prasarana dan sarana dioperasikan dan dipelihara dengan baik?
Prosedur Pengawasan dan Pengendalian
Pengawasan dilakukan dengan kegiatan pemeriksaan / pengecekan yang meliputi :
  1. Pemeriksaan kedatangan sampah
  2. Pengecekan rute pembuangan
  3. Pengecekan operasi pembuangan
  4. Pengecekan unjuk kerja fasilitas
Pengendalian TPA meliputi aktivitas untuk mengarahkan operasional pembuangan dan unjuk kerja setiap fasilitas sesuai fungsinya, antara lain :
  1. Pemberian petunjuk operasi pembuangan bila petugas lapangan / operator melaksanakan tidak sesuai dengan rencana
  2. Pemeriksaan kualitas pengolahan leachate dan pemberian petunjuk cara pengoperasian yang baik
Pendataan dan Pelaporan

Pendataan TPA, memerlukan berbagai data yang diperlukan, antara lain :
  1. Data kedatangan kendaraan pengangkut sampah dan volume sampah yang diperlukan untuk mengetahui kapasitas pembuangan harian; yang akan digunakan untuk mengevaluasi perencanaan TPA yang telah disusun berkaitan dengan kapasitas tampung dan usia pakai TPA. Data ini dapat dikumpulkan di Pos Pengendali TPA dimana terdapat petugas yang secara teliti memeriksa, mengukur dan mencatat data tersebut dengan bantuan Form Kedatangan Truk.
  2. Data kondisi instalasi pengolahan lindi khususnya kualitas parameter pencemar untuk mengetahu efisiensi pengolahan lindi dan potensi pencemaran yang masih ada. Data ini diperoleh melalui pemeriksaan kualitas air lindi di laboratorium.
  3. Data operasi dan pemeliharaan alat berat yang merupakan data unjuk kerja alat berat dan pemantauan pemeliharaannya.
Pelaporan
Data-data di atas perlu dirangkum dengan baik menjadi suatu laporan yang dengan mudah memberikan gambaran mengenai kondisi pengoperasian dan pemeliharaan TPA kepada para pengambil keputusan maupun perencana bagi pengembangan TPA lebih lanjut.

Pengendalian TPA
Beberapa jenis pengendalian yang dilakukan pada TPA sampah meliputi antara lain:
  1. Pengendalian Lalat : Perkembangan lalat dapat terjadi dengan cepat yang umumnya disebabkan oleh terlambatnya penutupan sampah dengan tanah sehingga tersedia cukup waktu bagi telur lalat untuk berkembang menjadi larva dan lalat dewasa. Karenanya perlu diperhatikan dengan seksama batasan waktu paling lama untuk penutupan tanah. Semakin pendek periode penutupan tanah akan semakin kecil pula kemungkinan perkembangan lalat. Dalam hal lalat telah berkembang banyak, dapat dilakukan penyemprotan insektisida dengan menggunakan mistblower. Tersedianya pepohonan dalam hal ini sangat membantu pencegahan penyebaran lalat ke lingkungan luar 
  2. Pencegahan Kebakaran/Asap: Kebakaran/asap terjadi karena gas metan terlepas tanpa kendali dan bertemu dengan sumber api. Terlepasnya gas metan seperti telah dibahas sebelumnya sangat ditentukan oleh kondisi dan kualitas tanah penutup. Sampah yang tidak tertutup tanah sangat rawan terhadap bahaya kebakaran karena gas tersebar di seluruh permukaan TPA. Untuk mencegah kasus ini perlu diperhatikan pemeliharaan lapisan tanah penutup TPA.
  3. Pencegahan Pencemaran Air: Pencegahan pencemaran air di sekitar TPA perlu dilakukan dengan menjaga agar leachate yang dihasilkan di TPA dapat: 1). Terbentuk sesedikit mungkin; dengan cara mencegah rembesan air hujan melalui konstruksi drainase dan tanah penutup yang baik; 2). Terkumpul pada kolam pengumpul dengan lancar; 3). Diolah dengan baik pada kolam pengolahan; yang kualitasnya secara periodik diperiksa.
 
berita unik