Kualitas air dapat diartikan sebagai kondisi kualitatif yang dicerminkan oleh adanya parameter kimia organik, fisik, biologis dan radiologis. Dapat disimpulkan bahwa kualitas air adalah karekteristik mutu yang dimanfaatkan untuk pemanfaatan sumber daya air. Pengertian kualitas air sangat penting karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan air sesuai dengan peruntukannya. Kriteria kualitas air merupakan salah satu dasar untuk menggambarkan baku mutu air.Kualitas air mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air presiden republik Indonesia.
Kualitas air permukaan maupun air tanah, dipengaruhi oleh faktor alami maupun non alami (aktifitas manusia). Faktor-faktor alami yang berpengaruh terhadap kualitas air antara lain adalah kondisi geologi, iklim dan vegetasi. Sedangkan beberapa faktor non alami antara lain pupuk dan limbah pertanian, insektisida dan pestisida, limbah domestik, limbah industri, dan kegiatan pertambangan emas. Kualitas air akan bervariasi menurut ruang dan waktu, antara lain karena faktor-faktor tersebut diatas.
Suhu Air
Suhu mempunyai pengaruh yang besar terhadap kelarutan oksigen. Kegiatan penambangan yang dilakukan pada badan air dapat menimbulkan kenaikan suhu sehingga akan mempengaruhi aktifitas organisme yang ada dalam badan
Suhu diperlukan dalam persyaratan kualitas air karena:
- Menjaga penerimaan masyarakat terhadap air minum yang dibutuhkannya.
- Menjaga derajat toksisitas (keracunan dalam tubuh manusia yang diakibatkan oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun) dan kelarutan bahan-bahan polutan yang mungkin terdapat dalam air.
- Menjaga adanya suhu air agar tidak menguntungkan bagi pertumbuhan mikroorganisme dan virus dalam air.
Daya hantar listik (DHL) merupakan gambaran kandungan unsur-unsur terionisasi yang terdapat dalam air. DHL perairan dapat mempengaruhi kelayakan hidup satu organisme peairan. Lingkungan perairan yang layak untuk kehidupan organisme perairan berkisar antara 150-500 umhos/cm dengan batas maksimum diperairan sadah (hard water) berkisar antara 1000-20.000 umhos/cm dan tidak ditemukan bahan-bahan beracun. Nilai-nilai DHL tersebut berlaku bagi organisme air tawar.
Kecerahan
Kecerahan adalah ukuran transparansi suatu lingkungan perairan. Kecerahan dapat diamati secara visual dengan menggunakan alat bantu yang disebut “Seechi Dish”. Keadaan cuaca, kekeruhan air, dan waktu pengamatan dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Kecerahan dapat digunakan untuk menduga kepadatan plankton terutama bila kekeruhan perairan disebabkan oleh plankton.
Kecerahan perairan merupakan gambaran sifat optik air terhadap penyerapan cahaya. Kecerahan perairan dipengaruhi oleh padatan tersuspensi dan terlarut, inklinasi cahaya matahari, panjang gelombang cahaya dan warna air. Perairan dengan bahan tersuspensi tinggi akan mempengaruhi produktivitas hanyati perairan. Bahan-bahan yang melayang-layang dalam air menyebabkan penetrasi cahaya dan aktivitas fotosintesis di dalam air rendah. Hal ini dapat mengakibatkan organisme perairan dapat mengalami kematian karena terselaputnya alat-alat saluran pernapasan dan alat penyaring makanannya oleh partikel-partikel padatan. Disamping itu pengendapan padatan tersuspensi dapat menyebabkan tercemarnya lingkungan daerah pemijahan dan pembesaran hewan air. Apabila hal ini terjadi maka akan menyebabkan menurunnya manfaat suatu lingkungan perairan.
Warna
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Akibat dari aktifitas kegiatan pertambangan emas rakyat tanpa ijin di sungai dapat mengakibatkan terjadi perubahan warna pada air sungai, misalnya terjadi kekeruhan dan penyebab lainnya terjadi perubahan warna dapat juga berasal dari benda terlarut seperti sisa bahan organic dari daun dan tanaman (kulit, gula, besi), dan buangan industry. Pengaruh perubhan warna ini umumnya tidak berbahaya dan berpengaruh terhadap kualitas keindahan air.
pH
pH merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan. Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai berkisar 6,5-7,5. Air yang mempunyai pH kecil dan lebih kecil dari pH normal menunjukan bahwa air tersebut bersifat asam, sedangkan air yang mempunyai nilai pH lebih besar dari pH normal menunjukan bahwa air tersebut bersifat basa. Pengaruh dari penyimpangan derajat keasaman adalah menyebabkan korosi pada pipa-pipa air yang dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi zat yang bercun dan mengganggu kehidupan organism dalam air.